Penetrasi internet di dunia super cepat. Tak bisa dipungkiri perkembangan teknologi mobile selama satu dasawarsa terakhir memberikan kemudahan orang untuk mengakses internet dari manapun. Perkembangannya sangat cepat dan kini pengguna internet dari perangkat mobile sudah jauh melampaui pengguna internet dari desktop.
Pada awal tahun 2000an, pengguna internet di dunia masih didominasi oleh perangkat desktop. Orang biasa mengakses internet dari komputer di kantor atau warung internet (warnet). Bagi Anda yang berstatus mahasiswa pada kala itu, pasti merasakan ramainya warnet jika mahasiswa sedang mengerjakan tugas kuliah.
Sekarang kondisinya jauh berbeda. Sebagian besar mahasiswa sudah memiliki laptop sendiri-sendiri dengan jaringan internet yang murah. Perangkat mobile seperti tablet dan smartphone juga bisa mengakses internet dengan gampang. Tak perlu lagi, seorang mahasiswa mengantri di warnet demi menyewa satu komputer yang tersambung internet. Bisa ditebak, bisnis warnet sebagian besar sudah gulung tikar dalam beberapa tahun terakhir.
Mengutip sebuah laporan terbaru dari United Nations' International Telecommunications Union, pada akhir tahun 2016, sekitar 47% dari populasi dunia akan online. Internet yang telah tersedia secara komersial sejak awal tahun 90an sudah menyebar ke setengah dunia. Hal tersebut terjadi dalam waktu relatif singkat yakni seperempat abad.
Di negara-negara maju, United Nations' International Telecommunications Union mengungkapkan sekitar 80% penduduk telah mengakses internet. Persentasenya berbeda jauh dengan negera-negara berkembang yang hanya sekitar 40% dan 15% di negara kurang berkembang (LDC).
Angka-angka tersebut diperoleh dari perluasan jaringan mobile 3G dan 4G dan murahnya biaya perangkat untuk mengakses internet. Laporan ini membeberkan, "pada tahun 2016, orang tidak lagi pergi online, tapi mereka sedang online". Tahun ini 47% atau mendekati tujuh setengah miliar orang sudah mengakses internet. Namun jumlah tersebut masih membutuhkan 25% lagi untuk mencapai target PBB untuk tahun 2020.
PBB mengharapkan 60% penduduk dunia bisa online. Penetrasi internet di negara kurang berkembang telah mencapai tingkat yang dulu dinikmati oleh negara-negara berkembang pada tahun 1998. Pertumbuhannya pesat meskipun, LDC tertinggal hampir 20 tahun di belakang negara-negara maju.
Akses Internet dari Perangkat Mobile
Lembaga Zenith memperkirakan para tahun 2017, tiga perempat dari lalu lintas internet global akan datang dari perangkat mobile. Angka tersebut sangat fantastis mengingat jumlah desktop dan laptop yang begitu banyak di luar sana.
Menurut Zenith, akses internet dari perangkat seluler meroket dalam beberapa tahun terakhir. Dalam hal ini, smartphone dan tablet hanya mewakili 40% dari akses website global pada tahun 2012. Namun pada tahun 2016, angkanya telah meningkat menjadi 68%. Zenith memprediksi, penggunaan perangkat mobile untuk mengakses internet akan melesat mejadi 79% secara global pada tahun 2018.
Spanyol merupakan negara dengan pengunaan mobile internet tertinggi yakni sekitar 85%. Dari sisi penetrasi smartphone, Zenith bilang Irlandia memiliki persentase tertinggi pengguna smartphone yakni 92%. Berikutnya Singapura dengan 91%.
Zenith memperkirakan seiring peningkatan penggunaan internet dari perangkat seluler, maka akan muncul banjir iklan mobile. Dengan begitu, 60% pendapatan iklan global pada tahun 2018 diperkirakan menjadi berbasis mobile.
Zenith memprediksi, iklan mobile akan bernilai US$ 134 miliar di seluruh dunia pada tahun 2018. Sebagai gambaran, angka itu lebih besar dari anggaran iklan global untuk gabungan surat kabar, majalah, bioskop dan periklanan outdoor.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Tahun 2017, 75% Pengguna Internet Berasal dari Perangkat Mobile"
Post a Comment